3 Spot Wisata Sejarah di Semarang, Harus Dikunjungi!
Semarang merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Tengah dan sekaligus kota metropolitan paling besar kelima yang ada di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Untuk kota yang satu ini mempunyai banyak julukan, mulai dari Kota Lumpia sampai dengan Venetia van Java karena banyaknya sungai yang melaluinya. Selain itu, ada spot wisata sejarah di Semarang yang bisa kamu temukan di sini sehingga bisa berwisata sambari belajar sejarah Kota Semarang.
Rekomendasi Spot Wisata Sejarah di Semarang
Sebagai berikut adalah rekomendasi spot wisata sejarah di Semarang yang bisa kamu jadikan bahan referensi :
-
Puri Gedeh
Puri Gedeh adalah salah satu bangunan peninggalan masa kolonial Belanda yang termasuk di salah satu Cagar Budaya Kota Semarang dan saat ini berfungsi sebagai Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah. Gubernur keenam Semarang, Soepardjo Roestam, menjadi gubernur yang pertama kali yang menempati bangunan ini sebelum akhirnya diikuti oleh gubernur-gubernur berikutnya.
Sebelum menjadi rumah dinas, Puri Gedeh dulunya merupakan rumah pribadi milik orang Belanda bernama Helly. Rumah ini dibangun pada 1925 dan diarsiteki oleh T. TH. Van Oyen. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Puri Gedeh adalah hasil karya dari Liem Bwan Tjie (1891-1966), generasi pertama arsitek Indonesia yang berasal dari Semarang.
Spot wisata yang ada di Semarang kali ini bisa kamu jumpai di kawasan Candi Baru, tepatnya berada di Jalan Gubernur Budiono yang namanya diambil dari gubernur pertama Semarang. Kawasan Candi Baru ini sangat terkenal dengan deretan rumah mewah yang bergaya khas Eropa.
Lokasi tersebut berada di atas bukit yang serin menjadi jalur favorit untuk olahraga jogging, bersepeda dan menikmati keindahan dari ketinggian. Apabila beruntung, kamu bisa bertemu dengan gubernur pada saat menyambangi bangunan kuno tersebut.
-
Masjid Layur
Semarang mempunyai masjid bersejarah yang diberi nama Masjid Layur atau Masjid Menara Kampung Melayu. Masjid ini dulunya berdiri di Kampung Melayu yang ada di tahun 1743 dan menjadi hunian bagi warga yang sebagian besar adalah suku Melayu.
Kampung Melayu kali ini terbilang sangat strategis, karena berlokasi di tepi sungai besar yang di kala itu menjadi lokasi pelabuhan untuk mendaratkan kapal serta perahu yang membawa barang dagang. Lokasi ini juga menjadi magnet bagi banyak orang, terutama para saudagar asal Timur Tengah yang kemudian diikuti menempati kawasan tersebut. Di masa itulah keberadaan masjid tersebut mulai dikembangkan.
Tepatnya di tahun 1802, masjid dibangun oleh sejumlah saudagar Arab dari Hadramaut (Yaman). Meski begitu, bangunan tersebut justru banyak mengandung unsur lokal dengan ornamen dinding yang merupakan perpaduan antara budaya Jawa, Melayu dan Arab.
Selain itu, Masjid Layur juga tampak unik, karena mempunyai sebuah menara tinggi berwarna putih di bagian depan masjid. Menara tersebut dulunya berfungsi sebagai mercusuar untuk mengawasi lalu-lalang kapal dagang di kali Semarang.
Kamu bisa menyempatkan diri untuk mengagumi keindahan arsitektur dari spot wisata yang ada Semarang tersebut sembari beribadah. Namun disaat ingin tahu lebih dalam tentang sejarahnya, maka kamu bisa meminta panduan dari Imam atau pengurus masjid.
-
Gereja Santo Yusuf
Gereja Santo Yusuf pertama kali dibangun di tahun 1870 sampai 1875. Sebelum pembangunan selesai, tempat beribadah umat Katolik di Semarang sering berpindah-pindah. Bahkan, mereka pernah menggunakan Gereja Blenduk yang ada di Kota Lama dan sebenarnya merupakan gereja Kristen.
Menurut sejarahnya, Gereja Santo Yusuf menjadi cikal bakal dari gereja Katolik tertua yang ada di Kota Semarang. Selain itu, gereja ini juga menjadi saksi bisu dari perlawanan pribumi terhadap Jepang. Maka dari itu, gereja berada di bawah kepemimpinan Mgr Soegijopranoto ini siap melindungi dan mengobati para pejuang yang terluka.
Kompleks Gereja Santo Yusuf ini terdiri dari bangunan gereja, pastoran dan gedung pertemuan. Salah satu bangunan yang paling mencolok dari bangunan ini adalah bagian tengah berwarna coklat kemerahan yang menjulang tinggi di balik rimbunnya pepohonan. Di bangunan tersebut, ada jendela berbentuk busur yang meruncing ke atas.
Masyarakat di sekitar mengenal Gereja Santo Yusuf sebagai Gereja Gedangan sebab dulunya berada di Jalan Zeestraat-Kloosterstraat-Gedangan. Kamu bisa menyambanginya di Jl. Ronggowarsito No.11 sembari beribadah maupun hanya sekedar berkunjung dan bertanya-tanya tentang sejarahnya pada penjaga gereja.
Berkunjung ke Spot Wisata Sejarah di Semarang yang Kekinian Bersama Jasa Sewa Mobil Terbaik
Melakukan menggunakan jasa sewa mobil terpercaya dengan tujuan berkunjung wisata maupun kuliner adalah keinginan banyak orang. Namun, sekarang menemukan jasa sewa mobil terpercaya tidak semudah apa yang dibayangkan.
Artinya, kamu harus tetap teliti dan berhati-hati di saat memilih tempat sewa mobil terpercaya. Pastikan juga bahwa tempat sewa mobil mobil tersebut benar-benar mempunyai kendaraan yang selalu prima.
Dengan memilih jasa sewa mobil terpercaya, kamu akan diberikan perjalanan yang nyaman dan aman. Jangan ragu-ragu untuk memilih jasa sewa mobil terpercaya dan langsung hubungi saja pihak customer service.